KIPRAH.CO.ID– Bupati H.Dendi Ramadhona sekaligus Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Pesawaran, menyambangi Pasar Gedung Tataan dalam rangka kegiatan rapid test massal bersama Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Kamis (16/7/2020).
Sekitar kurang lebih 300 orang pengunjung Pasar Gedung Tataan, baik pedagang maupun pembeli, dilakukan rapid test secara massal oleh Tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Pesawaran bersama pihak Dinkes Provinsi Lampung. Dari hasil rapid test tersebut ada tiga orang yang dinyatakan reaktif.
“Hari ini kita bersama dengan pihak Provinsi Lampung melaksanakan rapid test massal. Dari sebanyak 300 orang lebih yang kita lakukan rapid, ada tiga orang yang dinyatakan reaktif,” kata Bupati.
Meski begitu, Dendi menyarankan supaya jangan menyimpulkan bahwa positif. “Jangan diartikan positif Covid-19. Karena belum tentu hasil rapid reaktif, positif terpapar virus corona. Mungkin saja imun tubuhnya masih turun, dan memiliki penyakit lain,” ungkapnya.
Saat ini ketiga orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut berupa test swab, dan untuk sementara sambil menunggu hasil swab keluar, ketiganya diminta untuk melakukan isolasi mandiri.
“Sudah diantar pulang dengan petugas. Alhamdulilah orang tersebut kooperatif, dan sudah diberi himbauan agar mereka melakukan isolasi mandiri sampai hasil swabnya keluar, dan nantinya juga kita akan melakukan tracing terhadap tiga orang tersebut,” terangnya.
Berjalannya kegiatan rapid test massal tersebut, Dendi juga mengapresiasi kepada Pemerintah Provinsi Lampung yang telah memberikan bantuan sebanyak 500 alat rapid test untuk pelaksanaan kegiatan itu.
“Berkat dukungan Pak Arinal selaku Gubernur Lampung melalui Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Kabupaten Pesawaran mendapatkan tambahan alokasi alat rapid test sebanyak 500 untuk rapid massal pada hari ini di Pasar Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran,” jelas Dendi.
Selanjutnya usai mengikuti kegiatan rapit test, Bupati melakukan keliling seputar area Pasar Gedung Tataan guna mengimbau ke masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Kalau kita lihat dari para pedagang, semua sudah tertib. Seperti menggunakan masker, kemudian sering melakukan cuci tangan. Namun yang sulit ini pembelinya, yang terkadang masih belum tertib menerapkan protokol kesehatan,” tutup Dendi. (YD)