IPM Lampung 2025 Sentuh Angka 73,98

KIPRAH.CO.ID, BANDARLAMPUNG– Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2025 mencapai 73,98, naik 0,24 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 73,74.

Kenaikan ini menandai perbaikan berkelanjutan dalam mutu hidup masyarakat di tiga dimensi utama: pendidikan, kesehatan, dan daya beli.

Peningkatan IPM Lampung turut menegaskan arah pembangunan manusia yang konsisten, setelah dalam tiga tahun terakhir mencatat tren positif. Sejak 2022, IPM Lampung meningkat rata-rata 0,27 poin per tahun, menunjukkan efektivitas program pemerintah daerah dalam memperluas akses layanan dasar dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat.

Menurut BPS, kenaikan IPM tahun ini ditopang oleh peningkatan harapan lama sekolah yang mencapai 13,09 tahun, atau setara pendidikan hingga kelas satu perguruan tinggi. Rata-rata lama sekolah juga naik menjadi 8,98 tahun, menunjukkan semakin banyak masyarakat yang menamatkan pendidikan menengah atas.

Dari sisi kesehatan, usia harapan hidup meningkat menjadi 70,45 tahun, mencerminkan hasil dari berbagai program peningkatan layanan kesehatan, seperti perluasan cakupan BPJS, layanan kesehatan ibu dan anak, serta kampanye gizi seimbang.

Sementara dari sisi ekonomi, pengeluaran per kapita riil masyarakat Lampung meningkat 1,82 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan peningkatan kemampuan daya beli yang ikut memperkuat dimensi kesejahteraan.

Meski demikian, BPS mencatat bahwa kesenjangan antarwilayah masih menjadi tantangan. Kabupaten dengan IPM tinggi seperti Kota Bandarlampung (81,20) dan Metro (80,75) jauh di atas rata-rata provinsi, sedangkan daerah dengan basis pertanian kuat seperti Lampung Timur dan Lampung Tengah masih berada di kisaran 70–71.

Pemerataan pembangunan manusia masih perlu didorong terutama di wilayah perdesaan dan pesisir yang memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan.

Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan IPM menembus 74,5 pada tahun 2026, dengan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan vokasi, layanan kesehatan primer, serta penguatan ekonomi produktif berbasis UMKM dan pertanian modern.

Program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), beasiswa pendidikan tinggi untuk keluarga pra-sejahtera, serta pembangunan Rumah Sakit di kabupaten diharapkan menjadi pendorong utama peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Dengan tren ini, posisi IPM Lampung berpotensi naik ke kategori tinggi secara nasional dalam dua tahun ke depan. BPS menilai capaian tahun 2025 ini menjadi indikator positif bahwa pembangunan manusia di Lampung semakin inklusif, bukan hanya tumbuh di kota besar, tetapi juga mulai menjangkau daerah pinggiran dan pedesaan. (***)