KIPRAH.CO.ID— Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) mengakui potensi sektor pertanian di Propinsi Lampung sangat besar. Beberapa komoditas unggulan yang dihasilkan dari wilyah ini seperti gula, kopi, nanas, udang, beras, pisang, coklat, jagung dan lainnya melimpah. Karena itu, dengan angka produksi yang begitu besar tersebut menjadikan Lampung sebagai salah satu Propinsi yang akan menjadi penyangga kebutuhan pangan nasional.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan komoditas pangan unggulan yang dihasilkan dari wilayah ini harus dioptimalkan untuk dikelola dengan baik melalui wadah koperasi. Dia meyakini di tangan koperasi yang jumlahnya cukup banyak di Lampung bisa dikelola menjadi produk turunan yang mampu menciptakan nilai tambah.
“Pak Presiden telah memerintahkan kami (para menteri) untuk perkuat sektor pangan. Nah Lampung jadi salah satu Propinsi yang punya potensi sangat besar untuk jadi lumbung pangan nasional. Maka pemerintah fokus membangun infrastruktur juga di Lampung karena kita ingin Lampung jadi pusat pangan nasional. Apalagi Gubernurnya orang pertanian jadi ini cocok dan momentum yang sangat baik,” ujar Teten Masduki dalam acara Pengarahan Model Bisnis Pengembangan Koperasi Sektor Pangan di Hotel Novotel, Bandarlampung, Rabu (8/9/2021).
Di tempat yang sama Gubernur Bandarlampung, Arinal Djunaidi, mengapresiasi komitmen pemerintah pusat untuk menjadikan Propinsi Lampung sebagai wilayah yang konsisten menjaga produktifitas sektor pangan. Menurutnya kerja sama yang dilakukan selama ini antara pemerintah pusat dan daerah membuahkan hasil dimana tingkat pertumbuhan ekonomi di Bandarlampung menjadi yang tertinggi di Pulau Sumatera. Pertumbuhan ekonomi di Bandarlampung terbesar dikontribusikan oleh sektor industri makanan dan minuman yang mencapai 35,88 persen.
Arinal Djunaidi menegaskan siap untuk mengelola produk-produk pertanian melalui koperasi asalkan ada jaminan harga yang kompetitif oleh pemerintah pusat. Dia akan mengoptimalkan peranan koperasi di wilayah kerjanya untk dapat memproses produk-produk pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan untuk dilakukan hilirisasi sehingga dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi.
“Produk produk kita banyak di hulu seperto jagung, kopi, coklat, udang tapi mengapa mengapa kita tidak proses itu. Namun dengan kerjasama yang erat kedepan saya siap laksanakan perintah Pak Menteri (Teten Masduki) untuk diolah, saya akan minta koperasi yang berkelas untuk bekerja,” kata dia. (*)