KIPRAH.CO.ID, PESISIR BARAT– Tradisi Ngumbai Kebun (Repong) harus dilestarikan dan tidak boleh hilang dari Negeri Sai Batin dan Para Ulama. Hal itu disampaikan Camat Way Krui, Apriansyah, saat menghadiri Ngumbai Repong, di Umbul Bawang Pal 6, Pekon Labuhan Mandi, Sabtu, 31 Mei 2025.
“Ngumbai Repong adalah tradisi turun temurun. Oleh karenanya harus terus dilestarikan, jangan sampai tinggal cerita,” jelasnya.
Sementara, Kadarusman, Ketua Panitia Pelaksana menuturkan, Ngumbai Repong bertujuan meminta pada sang pencipta, Allah SWT agar kiranya getah damar dan berbagai jenis pohon buah-buahan yang ada di dalam kebun hasilnya bertambah.
”Kita meminta kepada Allah SWT supaya hasil perkebunan milik masyarakat seperi seperti getah damar, buah durian, duku, kemang (binjai), manggis dan cempedak setiap tahun berbuah dan hasilnya makin meningkat,” ucap Kadarusman.
“Saya ucapkan penghargaan setinggi-tingginya kepada pemilik kebun, dan seluruh panitia yang telah memberikan berbagai sumbangan kepada panitia, sehingga Ngumbai Repong bisa berjalan dengan baik,” tutur Kadarusman yang merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pesisir Barat.
Diketahui, Ngumbai Repong di Umbul Bawang Pal 6, setiap tahun digelar, dengan dihadiri para pemilik kebun, mulai dari Atar Sumur Batu, Pal 5, Pal 6, Pal 7, Pios, Ilahan, Way Karang, Raja Lela, Atar Baru dan sekitarnya.
Sebelum dimulai, Ngumbai Repong (tasyakuran), undangan terlebih dahulu disuguhkan minuman, teh, kopi dan susu sembari mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran yang dibacakan ustadz Aab Muzairi, dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah agama, zikir dan doa, yang terakhir makan bersama yang telah disiapkan oleh panitia.
Turut hadir di Ngumbai Repong antara lain, Ketua DPRD Pesisir Barat, Emir Lil Ardi, Sekdis Pemuda dan Olahraga, Syarif Husin, Anggota DPRD Pesisir Barat fraksi PPP Solihan Nur, Camat Way Krui, Sai Batin Marga Ulu Krui di Gunung Kemala, yang diwakili Zulfikar Admiral beserta perangkat adat Sai Batin, Kepala Puskesmas Way Krui, penceramah ustadz Agus Mawardi, Peratin Gunung Kemala, Fitra Kurniawan, Peratin Labuhan Mandi, Yudi Saputra, Peratin Gunung Kemala Timur, Edison Surya, dan para undangan lainnya. (Agustiawan)