Tak Berkategori  

Penyimpangan Anggaran DD dan ADD Desa Kebagusan Diduga Hasil Rekayasa Oknum Kades

KIPRAH.CO.ID– Bantuan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) Desa Kebagusan, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran tahun anggaran 2018, diduga kuat sarat dengan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).

Terungkapnya, masalah tersebut berawal dari pengakuan sejumlah narasumber, yang mengatakan jika DD dan ADD yang ada di Desa Kebagusan sejak tahun 2018 tidak transfaran. Bahkan menurut sejumlah nara sumber itu, dana tersebut diduga disimpangkan karena tidak disalurkan oleh oknum mantan kepala desa beserta kroni-kroninya.

“Seperti contohnya anggaran DD dan ADD tahun 2018 lalu, yang diperuntukan untuk guru ngaji, marebot, serta penjaga makam senilai Rp 35.400.000; berdasarkan informasi dan data yang kami peroleh tidak direalisasikan alias fiktif,” ujar salah satu guru ngaji yang dikonfirmasi secara terpisah dan minta namanya dirahasiakan, Kamis (8/8/2019).

Sumber itu juga mengatakan anggaran dana desa yang diperuntukan guru ngaji, marebot, serta penjaga makam tidak pernah diterima berapa nilainya pun tidak diketahui.

Ditempat terpisah salah satu penjaga makam yang tidak ingin disebutkan identitasnya, saat dimintai keterangan mengatakan hal yang sama, ia mengaku belum pernah menerima uang dari pihak Desa Kebagusan. “Sejak dari tahun 1996 saya bertugas jadi penjaga makam tapi belum pernah menerima tunjangan/insentif dari Desa Kebagusan,” kata dia.

Ia justru mengakui, hanya menerima beras dari hasil Iuran masyarakat, dari Dusun sebanyak 10 Kg. “Disini ada Lima Dusun, jadi setiap bulan saya mendapatkan beras sebanyak 50Kg,” ujarnya.

Saat ditanya oleh awak Media Kiprah.co.id, sekiranya diberikan insentif dari pihak desa, ia menjawab pasti senang. “Saya orang yang tidak ada penghasilan tetap, sangat mengharapkan betul bila itu benar, tapi saya sangat kecewa bila anggaran itu ada tapi tidak diberikan ke kami,” tuturnya.

Menyikapi kasuistis ini Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) GARDA P3ER, Sabturizal mengecam keras terhadap oknum Kepala Desa Kebagusan (Th). “Jelas ini tidak bisa dibiarkan, bila dugaan ini terbukti dana tersebut dianggarkan dan tidak direalisasikan, maka GARDA P3ER akan bertindak di garda terdepan membela rakyat,” tegasnya.

Sementara Mantan Kepala Desa Kebagusan (Tohir), saat dihubungi oleh awak media Kiprah.co.id melalui pesan WhatsApp ke nomor ponsel pribadinya, tidak dapat memberikan keterangan alasan lupa nama-nama guru ngaji, marbot dan penjaga makan yang menerima bantuan tersebut.

Ia justru mengarahkan wartawan agar ke kantor desa dan menemui sejumlah nama. “Ke kantor Desa aja, Mas. Saya sudah tidak menjabat. Hubungi aja Kaur Perencanaan dan Bendahara Desa,” singkatnya. (YD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *