Kegaduhan kerap menghinggapi siapa saja dan di mana saja. Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) Lampung misalnya. Walau dihinggapi kegaduhan, kabupaten yang berjuluk Negeri Sai Batin dan Para Ulama ini sepertinya sedang baik-baik saja. Terbukti dan terlihat dikehidupan sehari-harinya, warga masih terlihat akur-akur saja.
Terus, apa saja kegaduhan itu. Pertama, kasus penghilangan tiga nyawa, sampai kini pelakunya belum tertangkap. Walau demikian warga masih diam, Pesibar masih aman-aman saja.
Kedua, Pemda Pesibar belum membayar uang puluhan milyar kepada rekanan yang telah selesai mengerjakan proyek pembangunan. Sekali lagi, rekanan masih aman, mungkin mereka sangat mengerti dan menghargai keuangan Pemkab Pesibar yang belum juga stabil.
Ketiga, munculnya pemberitaan di media sosial terkait temuan BPK Provinsi, di kantor wakil rakyat Pesibar. Di mana temuan itu sebagaimana yang ditulis media sosial masing-masing anggota DPRD harus mengembalikan uang sebesar Rp 17.000.000, dan sekretariat DPRD juga harus pula mengembalikan dengan jumlah yang lumayan banyak, Rp. 300 juta lebih, akibatnya uang belanja iklan dan ADV belum juga terbayar, meski demikian Pesibar masih tetap aman.
Keempat, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) di Pesibar hampir 100 persen telah sampai pada keluarga penerima manfaat. Dan bagi yang belum menerima harap bersabar, mungkin sang peratin sedang memilih siapa saja yang paling layak menerima. Alhasil, baik yang telah menerima dan yang belum menerima, kondisi masyarakat Pesibar masih baik-baik saja.
Kelima, gelaran WSL Krui Pro QS 6000 yang konon katanya meningkatkan kepopuleran Negeri Sai Batin dan Para Ulama di dunia luar, serta menambah pundi-pundi pendapatan warga Pesibar, khususnya warga Tanjung Setia, ternyata hanya menambah beban bagi peratin (kepala desa) di seluruh kecamatan Pesisir Selatan, meski begitu peratin di kecamatan Pesisir Selatan tetap tenang-tenang saja.
Keenam, kurang lengkap dan berkaratnya peralatan medis di salah satu puskesmas, sehingga jika ada pasien yang hendak berobat atau operasi ringan pasti akan dirujuk ke puskesmas lain. Meski pasien sudah memberi tahu dan bertanya kok peralatan medis telah berkarat, perawat, bidan dan dokternya diam saja, wargapun turut terdiam.
Itulah beberapa poin kegaduhan di Negeri Sai Batin dan Para Ulama. Walau beragam kegaduhan menerpa, lagi-lagi Pesibar masih baik-baik saja, dan bukan sedang tidak baik-baik saja. Penulis adalah Ketua PWI Pesibar 2018-2024. (*)