Tak Berkategori  

Dianggap Telah Menghina PWI, Juniardi: Peratin Hazairin Harus Minta Maaf

KIPRAH.CO.ID– Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pesisir Barat mempertanyakan ucapan Peratin Negeri Ratu Ngambur, Hazairin Abi yang dinilai telah menghina lembaga PWI dengan ucapan tidak punya etika, dan meresahkan banyak pihak.

Selain itu, PWI Pesisir Barat juga menyesalkan sikap Hazairin yang dinilai tidak mengerti tugas wartawan. “Kalau dilihat dari berita yang dimuat media sudah berimbang, sanggahan sudah dimuat, apalagi yang dipermasalahkan Hazairin. Kalaupun Ketua PWI Pesisir Barat meresahkan banyak pihak, segera laporkan,” ujar Juniardi, Ketua Bidang Pembelaan Wartawan, PWI Lampung 2016-2021.

Menurut bang Jun– sapaan akrab– Juniardi, yang tidak beretika itu justru Hazairin. Mengapa demikian, wartawan itu hanya memberikan informasi yang sipatnya untuk perbaikan dan tidak benar kalau wartawan asal tulis.

“Kalau enggak puas dengan berita yang dimuat media, kan ada ruang untuk menggunakan hak jawab. Mediapun harus memuat hak jawab itu. Jika tidak dimuat, ini baru salah,” kan simpel ucap dia.

Bang Jun menambahkan, yang ditulis wartawan datanya dari narasumber. Karenanya, kalau Hazairin mengatakan Ketua PWI Pesisir Barat asal menulis itu penilaian yang sangat keliru, justru memunculkan pertanyaan ada apa dengan Hazairin? Sepertinya anti kritik dan merasa paling hebat.

“Justru saya pertanyakan kenapa Peratin Hazairin “keukeuh” memindahkan pedagang, sebab lokasi pasar yang baru itu juga tanah pribadi, bukan tanah pemerintah,” kata bang Jun.

Terkait kemacetan oleh pedagang saat pasaran tiba, itukan tinggal ditata saja. Jangan dijadikan alasan untuk memindahkan pasar. Terlebih pasar lama itu sudah berlangsung puluhan tahun.

“Sebagai Ketua Bidang Pembelaan wartawan 2016-2021 saya mengecam pernyataan Hazairin yang menyebut Ketua PWI Pesibar enggak ada etika. Hazairin harus meminta maaf kepada PWI Pesisr Barat,” pinta bang Jun. (Gus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *