Tak Berkategori  

Kades Way Kepayang Dana Bumdes Rp 100 Juta Dikelola Buat Apa?

KIPRAH.CO.ID– Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang diharapkan dapat membantu masyarakat guna peningkatan di sektor usaha maupun perekonomian masyarakat desa, berbanding terbalik dengan yang terjadi di Desa Way Kepayang, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran. Diduga hanya untuk memperkaya oknum Kades dengan jalan mengajukan program fiktif.

Hal ini terungkap dengan adanya pengakuan dari IR, masyarakat yang mengatakan bahwa dana Bumdes senilai Rp 100.000.000 diambil oleh oknum Kepala Desa Way Kepayang (SA) tanpa kejelasan berupa pinjaman atau akan dialokasikan kemana.

“Sumber dana tersebut berasal dari program Bupati Pesawaran melalui program Gerakan Desa Ikut Sejahtera (Gadis) senilai Rp 100 juta yang dialokasikan ke Bumdes Desa Way Kepayang, untuk usaha budi daya ikan sesuai dengan kesepakatan awalnya. Namun saat dana tersebut dicairkan melalui Rekening BRI atas Nama Bumdes oleh Ketua Bumdes AR, langsung diminta oleh SA selaku Kades dengan alasan mau di kelola olehnya,” kata IR, Jumat (11/10/2019).

Setali tiga uang, Ketua Bumdes RH saat dimintai keterangan oleh awak media Kiprah.co.id di rumahnya, membenarkan adanya indikasi tersebut. “Benar begitu, saya selaku Ketua Bumdes hanya dijadikan alat, saya yang mencairkan dananya dan langsung diminta oleh Kades SA, dengan alasan mau dikelola,” ujarnya.

Menurut RH, saat penyerahan uang tersebut ada tanda terimanya dibuat pada 22 November 2018, dan ditanda tangani oleh penerima Kades SA dan juga para saksi – saksi yaitu IR, ML.

Pernyataan di atas, juga dibenarkan ketiga saksi itu saat berada di rumah RH. Ketiganya mengaku pernah mempertanyakan perihal pengeloaan dana tersebut, namun tidak mendapatkan jawaban riil. “Kami berharap dana itu bisa dikelola Bumdes sesuai kesepakatan awal. Kalau begini tidak ada kejelasan, digunakan untuk apa. Sementara kami khawatir dimintai pertanggungjawaban,” tuturnya.

“Kami siap disumpah dan jadi saksi bila masalah ini naik ke ranah hukum cetusnya”, dan dari ketiganya langsung membuat pernyataan tertulis yang dibubuhi tanda tangan masing-masing yakni RH,IR Dan ML.

Saat awak media datangi rumah Kades untuk melakukan konfirmasi, situasi dalam keadaan sepi dan rumah kediamannya terkunci. Sementara saat coba dilakukan upaya lewat sambungan telepon genggamnya, meski berulang kali dicoba namun sedang dalam kondisi tidak aktif. (YD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *