KIPRAH.CO.ID– Ketua Himpunan Majelis Ta’lim Kabupaten Pesawaran Ny.Nanda Indira Dendi, menghadiri pengajian akbar rutin Muslimat NU Bernung Kecamatan Gedong Tataan dan Santunan Anak Yatim Piatu Sekaligus Dzikir Bersama di Masjid Al-Mu’alim Desa Bernung, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Rabu (18/9/19).
Hadir dalam acara Ketua MUI Kabupaten Pesawaran sekaligus Penceramah (KH.Endang Zainal Khaidar), Kabag Kesosmas, Camat Gedong Tataan, Ketua PAC Muslimat NU Kecamatan Gedong Tataan (Hj.Ajima Musofi), Pj. Kades Bernung (Bapak Yunizar, Ketua Muslimat NU Desa Bernung (Ibu Fitriana).
Dalam sambutannya, Nanda Indira mengatakan atas nama pribadi, masyarakat dan selaku Ketua Himpunan Majelis Taklim Kabupaten Pesawaran, menyampaikan apresiasi kepada pengurus ranting Muslimat NU Desa Bernung yang telah konsisten menyisihkan sebagian hartanya untuk anak-anak yatim piatu.
“Kami sangat berbangga hati dan mengucapkan terima kasih atas kepedulian ini. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat dicontoh oleh lembaga atau organisasi-organisasi lain di daerah kita ini,” ujarnya.
Selanjutnya, Nanda Indira memberikan apresiasi kepada segenap panitia penyelenggara yang telah memupuk kegiatan silaturahmi, apalagi dibarengi dengan pengajian. Dengan kokohnya jalinan silaturahmi, maka akan mampu memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan kebersamaan dan kekeluargaan, memperkuat dan mempererat tali persaudaraan dan persahabatan bahkan memanjangkan umur.
Dilanjutnya, pada kesempatan yang baik ini, ia mengajak untuk bersama-sama membangun kehidupan bermasyarakat kearah yang lebih baik. Tahun baru Islam ini, hendaknya menjadikan momentum untuk bertekad bangkit kembali membangun diri dan masyarakat dengan nilai-nilai moral yang lebih baik.
“Kita menyadari bahwa perubahan itu tidak mudah, namun kita terus berupaya melakukan perubahan-perubahan dalam berbagai aspek. Mari kita sambut dan songsong tahun baru Islam 1441 Hijriyah ini sebagai ajang evaluasi perjalanan hidup kita selama satu tahun sebelumnya, amalan apa yang sudah kita perbuat, jasa dan kemanfaatan apa yang sudah kita berikan kepada sesama manusia. Mari kita perhitungkan, kita perhatikan dan kita koreksi diri kita masing-masing, karena hal ini merupakan suatu tindakan yang mesti kita lakukan kapan saja, dimana saja kita berada. Hal ini sebagai tolak ukur apakah kita tergolong sebagai sebaik-baik manusia,” tutupnya. (YD)