Omset Pedagang Terjun Bebas, Suyoto: Hasil Jualan Hanya Cukup untuk Jajan Cucu

KIPRAH.CO.ID– Suyoto (66), warga Pasar Mulya Selatan, Kecamatan Pesisir Tengah Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Sehari-hari pria yang telah dikarunia empat orang anak ini berjualan dibelakang kantor Pemkab Pesisir Barat.

Suyoto bercerita, ia mulai berjualan nasi uduk, gorengan, dan minuman serta makanan ringan lainnya sejak 2016. Selain para pegawai Pemkab, siswa yang bersekolah di SMPN 1 dan SMPN 2 Pesisir Tengah juga kerap membeli dagangannya.

Keuntungnya pun lumayan, bisa untuk membeli kebutuhan sehari-hari, utamanya sembako, dan bisa memberi uang jajan kepada cucunya.

“Setiap hari saya mendapatkan keuntungan Rp 100 sampai 200 ribu, lumayanlah mas, bisa untuk membeli sembako dan ngasih jajan cucu,” ucapnya.

Sayang sejak wabah Covid melanda daganganya sangat sepi. Diperparah lagi kantor Pemkab Pesisir Barat pindah yang berdampak minimnya pembeli.

“Sekarang ini yang jajan hanya orang- orang yang lewat saja, itupun kalau ada, pendapatan saya terjun bebas. Untuk sekarang ini hasil berjualan paling-paling bisa ngasih jajan cucu saja, enggak bisa berharap lebih,” ujar Suyoto.

Sewaktu masih muda (sebelum berjualan), lanjut Suyoto, dirinya bekerja sebagai buruh, mulai dari kuli karung damar, kopi, lada dan narik becak, kenangnya. “Faktor usialah menjadi penyebab saya berhenti menjadi buruh,” imbuhnya.

Karena terbiasa kerja dan dikejar kebutuhan serta tak terbiasa diam di rumah, Suyoto dan isteri membuka usaha berjualan, mulanya dagangannya banyak pembeli, penghasilan pun lumayan.

Dituturkan, semasa menjadi buruh atau kuli karung ia banyak teman. Salah satu temannya saat ni telah menjadi wakil rakyat (Anggota DPRD) Pesisir Barat.

Tapi sejak menjadi wakil rakyat teman itu seperti sudah lupa, padahal sebelum jadi anggota legislatif, dia datang ke rumah minta dukungan suara. “Meski lupa sama saya gak apa-apalah. Masih banyak orang baik di Pesisir Barat ini. Itulah perjalanan hidup. Ibu kandungku meninggal saat saya berusia sembilan tahun. Dan saya datang ke Krui tahun 1976. Saya berasal dari Jawa Tengah, Purwodadi,” terang Suyoto yang akrab dipanggil Pak De. (Agustiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *