Pekan Raya Lampung (PRL) dengan tema ‘Pesta Rakyat untuk Lampung Berjaya’ di PKOR Way Halim, Bandarlampung, yang dihelat sejak 3 Agustus lalu telah usai, resmi ditutup Gubernur Arinal Djunaidi, Minggu (18/8/2019). Suguhan Wahana Salju (dibanggakan) nyatanya mengecewakan, menunjukkan pihak Event Organizer (EO) perlu dievaluasi.
Kematangan rencana dan uji coba kelayakan atas suguhan wahana permainan, merupakan langkah awal yang harus ditilik bila masih berhasrat untuk menghelat pesta serupa. Pemerintahan Gubernur Arinal Djunaidi semestinya juga tidak asal main tunjuk EO.
Kekecewaan pengunjung terhadap suguhan wahana permainan dalam Pekan Raya Lampung, seperti mencabik reputasi era kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim. Sementara dari sisi pendapatan yang bisa dikeruk tidak begitu signifikan.
Dengan telah usainya perhelatan Pekan Raya Lampung 2019, dan ternyata hasilnya ibarat kata pepatah ‘jauh panggang dari api’, agaknya para pejabat di lingkungan Pemprov Lampung perlu membuka mata, dan tidak menafikan kritikan pengunjung selama kegiatan berlangsung.
Salah satu faktor yang santer membuat masyarakat kecewa dengan kegiatan Pekan Raya Lampung 2019, akibat ketidak puasan terhadap suguhan wahana salju. Dengan bayar Rp 75 ribu cuma foto doang!. (*)