KIPRAH.CO.ID– Bupati Dendi Romadhona, menyerahkan bantuan hibah kecil
secara simbolis dan melakukan penandatanganan SK Forum Koordinasi dan Rencana Pengelolaan Model DAS Mikro Way Khilau pada kegiatan proyek sross cutting capacity development (CCCD) di Aula Pemkab Pesawaran, Kamis (29/8/2019).
Hadir dalam acara tersebut, Direktur PEPDAS diwakili Kasubdit pemulaan PEPDAS Mahendro Harjanto, Project Unit Manager CCCD Ratna Kumala Sari, Konsultan Midterm Review UNDP Giacomo Morelli, Sekda, kepala OPD terkait, Camat Way Khilau, Kades Bayas Jaya.
Dalam sambutannya, Dendi mengatakan memiliki suatu kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Pesawaran, karena telah mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Mengingat hanya ada 2 provinsi di Indonesia yang terpilih untuk lokasi proyek CCCD, yaitu Provinsi Lampung dan Provinsi Jawa Timur.
Untuk itu, Dendi atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pesawaran menyambut baik dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada United Nations Development Programme (UNDP) yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat Desa Bayas Jaya, Kecamatan Way Khilau, melalui proyek Cross Cutting Capacity Development (CCCD) untuk melaksanakan 3 konvensi PBB yang berkaitan dengan Isu Degradasi Lahan, Perubahan Iklim dan Biodiversitas.
Dendi menguraikan, tujuan utama proyek Cross Cutting Capacity Development (CCCD) adalah penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam kaitannya dengan isu penanggulangan degradasi lahan, perubahan iklim, dan biodiversitas.
“Selain penguatan kelembagaan, di Desa Bayas Jaya juga akan dibangun Model Daerah Aliran Sungai (MDM) Way Khilau yang sebagian besar (seluas 1.383,8 ha), berada di Kawasan Hutan Lindung Perintian Batu Register 21 dan Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 442,3 hektar,” tuturnya.
Menurutnya, pelaksanaan penguatan kelembagaan akan didukung dengan pemberian bantuan hibah kecil dengan total Rp 503.857.500 (Lima ratus tiga juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu lima ratus) untuk 19 kelompok masyarakat. Sedangkan untuk meningkatkan kelembagaan masyarakat tersebut, Desa Bayas Jaya akan difasilitasi penyusunan Rencana Pengelolaan Model Daerah Aliran Sungai (MDM) Way Khilau.
“Keberhasilan pelaksanakan proyek CCCD di Kabupaten Pesawaran, ini tentunya memerlukan dukungan partisipasi masyarakat dan instansi terkait baik pusat, provinsi dan kabupaten. Sehingga sangat diperlukan pembentukan Forum Koordinasi Pengelolaan Model Daerah Aliran Sungai (MDM) Way Khilau,” jelasnya.
Karena itu, Dendi mengimbau kepada para penerima bantuan agar benar-benar dapat memanfaatkan, dan sebagai motivasi untuk menjalankan 3 konvensi PBB yang berkaitan dengan Isu Degradasi Lahan, Perubahan Iklim dan Biodiversitas. (YD)