KIPRAH.CO.ID– Merebaknya pemberitaan melalui media online atas dugaan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Tulangbawang tebang pilih dalam menjalankan program bedah rumah mendapat sorotan dari berbagai elemen masyarakat.
Kali ini dari Ketua LSM Tegakkan Amanat Rakyat (Tegar), Sulaiman dan Ketua Forum Masyarakat Lampung Bersatu (Formalab) Budi Raindra.
Kepada awak media, Sulaiman mengatakan Dinas Perkim kurang profesional melihat kelayakan penerima bantuan program bedah rumah yang dilaksanakan.
“Kalau Dinas Perkim profesional tentunya bisa memilah yang skala priotas untuk diutamakan,” kata Sulaiman bersama Budi Raindra di Sekretariat LSM Tegar Jl. Cokro Aminto, Kamis (21/10/2021).
Ditempat yang sama Ketua Formalab, Budi Raindra menambahkan bila skala priotas diutamakan pihak Dinas Perkim tentunya tidak akan ada pemberitaan kekecewaan yang dialami masyarakat.
“Saya yakin salam Standar Operasional Prosedur (SOP) tentunya mengedepankan skala prioritas yakni rumah yang sudah reyot Bahkan yang Bisa Membahayakan keluarga,” ujar Budi.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Perkim Kabupaten Tulangbawang terindikasi melakukan tebang pilih dalam realisasi program bantuan bedah rumah.
Bupati Tulangbawang, Winarti beberapa waktu lalu telah meresmikan peletakan batu pertama di daerah Kecamatan Penawaran Aji, yang digadang-gadang suatu realisasi 25 program BWM yang menggunakan APBD senilai Rp 15.000.000 (lima belas juta rupiah) untuk satu kepala keluarga (KK).
Program tersebut di klaim pada tahun 2021 akan menyasar sebanyak 66 unit. Sedangkan jumlah total dari 2018 hingga 2021 mencapai 1.427 rumah.
Adapun rinciannya, dibangun menggunakan APBD sebanyak 326 unit dengan total anggaran mencapai Rp 4,89 miliar. Berikutnya, juga terdapat program bantuan bedah rumah dari alokasi APBN sebanyak 1.101 unit dengan estimasi anggaran mencapai Rp 19,2 miliar.
“Rumah yang tidak layak huni di Menggala Kota khususnya Kampung Bugis, masih ada beberapa rumah yang reyot atau tidak layak huni,” ujar salah satu warga berinisial J (31), Selasa (19/10/2021).
Menurut warga yang merasa kecewa itu, pihaknya telah mengajukan proposal ke berbagai organisasi dan instansi itu seperti Baznas, Dinas Sosial, Bagian Umum dan Dinas Perkim Tulangbawang, sayangnya belum membuahkan hasil.
“Dari anggaran sekian ratus miliar yang direalisasikan untuk program bedah rumah tidak layak huni, kami hanya berharap agar rumah kakek yang telah ambruk bisa jadi perhatian Pemerintah Kabupaten Tulangbawang khususnya Bupati Winarti yang telah meresmikan dan launching bedah rumah di Kecamatan Penawar Aji beberapa waktu lalu,” tutur J. (Tim)