KIPRAH.CO.ID– Kegiatan pekerjaan revitalisasi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Banjar Margo, Kabupaten Tulangbawang melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021 patut diusut dalam progres pembangunannya.
Proyek yang dikerjakan pihak rekanan CV. Prima Indo Persada, dengan nilai kontrak Rp 2.599.639.999.97,- dan waktu pelaksanaan 120 hari kalender.
Berdasarkan hasil kroscek lapangan, Selasa (26/10/2021), proyek tersebut terindikasi melenceng dari spesifikasi. Diantaranya, pemasang material rangka baja yang diduga tidak mengunakan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Tidak hanya itu, terlihat juga para pekerja yang nampak tidak mengunakan alat pelindung diri (APD) untuk keselamatan dan kesehatan pekerja.
Saat dikonfirmasi kepada pekerja yang berada di lokasi, diketahui kegiatan bangunan itu diawasi seseorang bernama Agung.
Saat dihubungi melalui nomor ponsel 08233595xxxx, Agung mengaku masih ada kegiatan di luar. “Nanti saya hubungi lagi kalau sudah di lokasi,” singkatnya, Rabu (27/10/2021).
Pada Kamis (28/10/2021), Agung kembali dikonfirmasi dan mengaku sedang berada di acara water boom. Ditanya mengenai temuan rangka baja yang terindikasi tak sesuai SNI, ia menyebut itu urusan bos. “Kalau masalah SNI atau tidaknya, itu urusan bosnya bang,” ucapnya melalui via ponsel.
Pada saat ditanyakan, siapa bos dan namanya, Agung hanya menyebutkan ada orangnya di Bandar Lampung. “Kalau emang temuan nggak apa-apa bang, kalau temuan silahkan saja bang,” cetusnya.
Hingga diterbitkan pemberitaan ini, pihak rekanan CV. Prima Indo Persada belum bisa dikonfirmasi untuk dimintai tanggapan. (Firman/Tim)
