KIPRAH.CO.ID, PESISIR BARAT– Pelunek Sanul saya memanggilnya, ia lahir sekitar 55 tahun lalu. Sehari-hari dia bekerja menjaga tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Pekon Balai Kencana, Kecamatan Krui Selatan.
Menurutnya, penghasilan yang ia peroleh dari menjaga TPA Rp. 550.000 perbulan. Ditambah dengan menjual barang rongsokan berupa kardus dan botol plastik hasil ia memulung.
Setiap pekan pembeli rongsokan datang ke kediamannya. Setelah ditimbang dan dihitung jumlah uang hasil menjual rongsokan cukup membantu.
“Satu Minggu, kadang mengantongi Rp. 200.000-250.000. Lumayan, barang bekas sangat membantu. Kalau hanya mengandalkan gaji dari menjaga TPA enggak cukup,” ujar Sanul.
Ia bercerita, menjaga TPA dilakukan sejak puluhan tahun lalu, akan tetapi mendapatkan honor atau gaji dari pemerintah lebih kurang baru setahun belakangan ini.
Harapan Sanul tidaklah muluk-muluk, pertama, tempat tinggal yang ia tempati sekarang kalau bisa dialiri listrik. Sebab sudah enam bulan belum ada penerangan dari listrik. Setiap malam hari ia hanya menggunakan llilin dan lampu tempel minyak tanah.
Kedua, solar untuk bahan bakar minyak satu unit excavator yang ada di gudang TPA harus tersedia. Di mana karena ketiadaan solar, excavator lamban bekerja (mengumpulkan) sampah yang berserakan.
“Dulu dilokasi TPA ini telah terpasang lampu yang bersumber dari tenaga surya, alhamdulillah jika malam tiba di TPA ini lumayan terang. Sayangnya, akibat tangan-tangan jahil, enam tiang lampu itu hanya tinggal cerita dan tersisa dua tiangnya saja,” ucap Sanul.
Ia menuturkan, setiap hari mobil pengangkut sampah milik pemerintah daerah Pesisir Barat yang membawa dan membuang sampah di TPA Balai Kencana jumlahnya sekitar lima dump truck, ditambah mobil pribadi dan motor roda tiga.
Di siang hari Sanul ditemani lima orang ibu-ibu pencari barang bekas, mereka dengan setia menunggu mobil pembawa sampah di TPA untuk mengais rezeki dari mobil pengangkut sampah.
“Tolong ya dek sampaikan dengan pemerintah kabupaten Pesisir Barat untuk segera memasang lampu listrik di perumahan TPA Balai Kencana yang saya tempati ini, mohon disampaikan ya,” pinta Plunek (Pak Lik) Sanul, Kamis 14 Nopember 2024. (Agustiawan)