KIPRAHRAKYAT.COM– Lembaga Survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) menempatkan Ridho-Bachtiar di posisi teratas dalam hasil survei dengan mendapat dukungan 35,6%, kemudian Herman HN-Sutono 23,6%, Arinal Djunaidi-Chusnunia 14,6% dan Mustafa-Ahmad Jajuli 13,8%. Sedangkan 12,4% masih mengambang.
Hasil survei ini dirilis SMRC di Hotel Emersia, Minggu (25/3/2018) malam. Dengan posisi ini berarti dua lembaga suvei (SMRC dan Charta Politika) menempatkan Ridho-Bachtiar di posisi teratas. Sebelumnya Charta Politika mengumumkan Ridho-Bachtiar unggul dibanding calon lain pada Selasa (20/3/2018) di Hotel Horison Bandar Lampung.
Hasil survei SRMC lainnya, Ridho menjadi top of mind dengan persentase 21,4%, disusul Herman HN 17%, Mustafa 9.7% dan Arinal 7,8%. Meski secara spontan, masih ada 42,5% pemilih belum menyebutkan calon yang mau dipilih, namun Muhammad Ridho Ficardo mendapat dukungan terbanyak. Top of mind merupakan dukungan spontan dari responden tanpa disodorkan nama-nama yang akan bertarung di Pilkada. Responden menjawab spontan nama Muhammad Ridho Ficardo.
Dalam 5 bulan, dukungan spontan kepada Muhammad Ridho Ficardo naik 4,1%, sedangkan Herman HN naik 2,4%, Arinal Djunaidi naik paling tinggi 6,5%, sementara Mustafa turun 2,7%.
SMRC juga merilis dalam lima bulan, yakni Oktober 2017-Maret 2018 dukungan kepada Muhammad Ridho Ficardo (yang posisinya tertinggi) tak begitu banyak berubah. Ini diikuti Herman HN. Sementara Mustafa turun cukup besar, yakni 9,79% dan Arinal naik paling tinggi 9,2%. Posisi ini, dipandang membuat pasangan Ridho-Bachtiar makin sulit dikejar terutama karena persentase hasil survei yang cukup jauh.
Sejumlah variable turut mengkondisikan posisi Ridho-Bachtiar yang sulit dikejar paslon lain. Jika mengacu hasil Charta Politika Indonesia diperoleh 47,6% pemilih Ridho-Bachtiar sudah mantap. Sedangkan yang masih mungkin berubah 40,4%, dan 12 persen menyatakan tidak tahu atau tidak manjawab.
Namun dari hasil Charta juga diperoleh bahwa pemilih akan berubah sikap dengan melihat visi, misi dan program kerja yang ditawarkan paslon yang lebih menarik. Alasan ini mencapai 64,9%. Mereka akan mengubah sikapnya jika melihat program kerja yang paslon.
Pakar politik Unila Budi Harjo mengatakan program kerja yang ditawarkan Ridho-Bachtiar justeru terbaik dibanding paslon lain. Ini dibuktikan dari sejumlah program kerja Ridho yang berhasil mendapatkan perhatian masyarakat. (*)