KIPRAH.CO.ID– Gaji petugas kebersihan ditengarai dipotong hingga 50 persen. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran, Elsafri Fahrizal berdalih itu hanya ‘miskomunikasi’ dan keluguan Ibu Kamsi.
“Karena penjelasan informasi yang kurang detail. Fakta sebenarnya tidak diungkapkan, maka timbullah miskomunikasi,” kata Elsafri Fahrizal, didampingi Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran Sri Rahayu, Selasa (7/7/2020).
Ia menjelaskan fakta sebenarnya, karena pencairan anggaran sedang dalam proses, sebab adanya ‘refocusing’ setelah Covid-19. “Tidak bisa sembarang-sembarang. Sebab akibatnya, selip pimpinan dapat masalah,” ungkapnya.
Karena itu, sambung Elsafri, Sekretaris Dinas Pariwisata Sri Rahayu mengambil inisiatif dengan memberikan uang pribadi kepada Kamsi tanpa sepengetahuannya.
Disinggung soal kebijakan ke depan yang akan diambil terhadap Ibu Kamsi? Elsafri menegaskan tetap profesional dan tidak ada tindakan apapun. “Saya membutuhkan Ibu Kamsi, saya menganggap ini keluguan Ibu Kamsi. Tidak ada hal yang harus dibesar-besarkan,” tegasnya.
Saat ditanya, mengapa tidak diungkapkan perkara yang sebenarnya saat dikonfirmasi awak media sebelumnya? Sekretaris Dinas Pariwisata Sri Rahayu, mengaku berpikir bahwa niat baik dan ingin membantu. “Enggak mesti saya harus jelaskan ke semua orang. Cukup tuhan yang tahu,” kata Sri Rahayu.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran Sri Rahayu, terindikasi sengaja memotong gaji petugas kebersihan kantor hingga 50 persen Rp 425.000 dari Rp 850.000 per bulan.
Salah satu petugas kebersihan kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran, Kamsi (50) membenarkan ulah atasannya itu. Ia mengakui, saat menerima gaji pada Jumat (3/7/2020) lalu sempat mempertanyakan adanya pengurangan tersebut dengan Sri Rahayu.
“Ibu Sekretaris bilang tidak ada uang karena Covid-19. Mau diterima ya ambil, enggak mau saya ambil lagi,” kata Kamsi, menirukan ucapan Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran Sri Rahayu. (YD)