KIPRAHRAKYAT.COM– Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (KPPP) Kota Metro menjamin tidak ada telur ayam ras palsu yang beredar. Hal ini ditegaskan Kabid Peternakan drh. Parjiya, Selasa (13/3/2018).
Menyikapi pemberitaan terkait kasuistis dugaan telur ayam ras palsu yang ditemuan warga, Parjiya mengaku pihaknya telah mengambil sample untuk diuji ke laboratorium. “Kita pastikan tidak ada telur palsu di Metro. Bisa diuji Proksimat, artinya uji kandungan gizi telur itu. Kalau palsu pasti gak sama kandungan gizinya. Kalau dilihat dari sampel telur ini yang sudah encer, ini karenakan kondisinya yang sudah lama, tapi bukan palsu,” tegasnya.
Ia menguraikan, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas telur, antara lain seperti panas suhu, tunas telur yang tidak tumbuh misalnya dierami gagal, kemudian kebersihan kandang. “Telur kualitas baik bentuknya oval dan berat rata-rata 60gram per butir, dan pakan yang bagus sangat mempengaruhi kualitas kuning telur dan cangkangnya,” terang Parjiya.
Kasi Kesehatan Hewan, drh. Ruri Astuti Wulandari menambahkan, sampai saat ini belum ditemukan adanya telur palsu yang beredar di Kota Metro. “Kami setiap minggu selalu melakukan sampling ke pasar-pasar, dan juga ke para pelaku usaha, untuk memonitor,” ujarnya.
Ia menambahkan, para pengusaha telur banyak yang berasal dari Kota Metro, namun usaha kandangnya berada di luar Metro, dan produksi telur dari Metro berkisar tiga ribu ton per tahunnya. “Untuk produksi telur Kota Metro mencapai 3000 ton per tahun, bahkan ada pengusaha mengirim telur ke Jakarta. Setiap satu kali kirim 4 ton, dan dalam satu minggu bisa 4-5 kali kirim. Total 20 ton tiap minggu. Hal ini dikarenakan tidak terserap di Metro. Jadi tidak mungkin ada telur palsu beredar di Metro,” ungkap drh. Ruri.
Meski demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat Metro jika mendapati hal-hal yang mencurigakan terkait makanan, agar segera melaporkannya. “Kami akan segera menindaklanjuti melalui laboratorium dan tidak dipungut biaya,” tutupnya. (dik)