KIPRAH.CO.ID, KAUR BENGKULU– Kabupaten Kaur semakin menunjukkan eksistensi sebagai daerah yang terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan.
Buah hasil dari sosialisasi gencar yang dilakukan oleh punggawa kesehatan, yang terjun langsung ke tengah -tengah masyarakat yang masih sangat membutuhkan sekali pencerahan, dalam mengubah perilaku dan kebiasaan yang sudah mendarah daging, Open Defecation Freee (ODF) adalah sebuah tantangan yang tentunya tidak mudah untuk diterapkan, dalam kondisi majemuk masyarakat yang masih minim pengetahuan dan kesadaran, tentang pentingnya kebersihan lingkungan (Sanitasi) dan kebersihan peralatan dan makanan (Higenis), sebagai sebuah keharusan dalam pola hidup yang sehat.
Program ODF, ungkap Lidya Wati, AMd, Keb. SKM. Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (UPT PKM) Mentiring Kecamatan Semidang Gumai, saat ditemui oleh media diruang kerjanya jalan Raya Lintas Barat, Kecamatan Semidang Gumai Kabupaten Kaur.
Memberikan keterangannya, Jumat (15/11/2024).
“Untuk wilayah tugas saya Puskesmas Mentiring ada 13 Desa yang menjadi binaan kami dan semuanya telah mempunyai jamban keluarga. Berdasarkan data dilapangan dapat dipastikan Puskesmas kami, telah mencapai hasil angka 99% dari semua warga dari 13 Desa yang ada di wilayah tugas kami. Semuanya sudah melakukan anjuran yang telah disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur. Melalui sosialisasi yang dilakukan oleh Puskesmas Masing-masing.” Tegas Lidya.
“Dan bukan hanya sebatas itu saja, sambung Lidya “kami dari Puskesmas Mentiring telah berhasil menggugah pemahaman masyarakat, bahwa buang air besar sembarangan itu, adalah perilaku yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari, yang bisa menimbulkan dampak negatif atas risiko berjangkitnya wabah penyakit.”
“Target sasaran dari pemerintah Kabupaten Kaur atas program ODF ini ditetapkan pada angka 95%, Sementara kami dari Puskesmas wilayah Mentiring telah mampu pada angka 99%. Diatas target yang telah ditentukan oleh Pemda Kaur.” Paparnya lagi.
“Dengan adanya sosialisasi ini terus kami lakukan, ungkapnya kesadaran masyarakat semakin meningkat, mereka sudah masuk pada tahapan berikutnya, untuk membangun kesadaran cuci tangan pakai sabun, pengolahan sumber air yang bersih, pengolahan limbah rumah tangga dan perilaku buang sampah pada tempatnya.”
“Kita berharap kondisi seperti ini supaya dapat dipertahankan oleh masyarakat, kalaupun mereka belum bisa untuk meningkatkan perbaikan dalam menata pola hidup sehat yang lebih baik lagi. Intinya Kecamatan Semidang Gumai warganya telah sepakat untuk Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOBABS).” Pungkas Lidya. (Red Abun/tg)