Kemen PPPA, ‘Pelibatan Laki-laki Sebagai Solusi Kekerasan Terhadap Perempuan’

Kiprahrakyat – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, mengadakan Press Release tentang ‘Pelibatan Laki-laki sebagai solusi kekerasan terhadap perempuan’ di Biak Timur Provinsi Papua, Jum’at, (15/12/17).

Press Release tersebut berdasarkan Siaran Pers Nomor : B – 163/Set/Rokum/MP/01/12/17.

“Pendekatan kepada laki-laki pelaku kekerasan sebagai upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan masih belum banyak dilakukan, baik oleh Pemerintah, maupun Lembaga Masyarakat. Padahal, memberikan perhatian pada laki-laki juga menjadi hal yang sangat penting. Pada kasus kekerasan terhadap perempuan, kita tentunya sepakat, bahwa laki-laki menjadi bagian dari masalah. Namun perlu juga disadari, bahwa laki-laki juga dapat menjadi bagian dari solusi, tegas Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise dalam Kegiatan Temu Masyarakat Adat Biak mengenai Pentingnya Pelibatan Laki-laki dalam Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (He for She) di Distrik Biak Timur, Prov. Papua.

Kepala Kampung Solia, Distrik Biak Timur mengatakan bahwa kaum laki – laki tidak bisa memungkiri mengenai kekerasan yang dilakukan terhadap perempuan,khususnya dalam kehidupan rumah tangga. Ia berharap agar kegiatan “He for She” juga dapat diterapkan di dunia pendidikan, seperti dijadikan muatan lokal agar anak-anak sedari dini dapat mengetahui perannya masing – masing dengan baik.

“Hadirnya Masyarakat dan Tokoh Adat Papua dalam membahas persoalan perempuan dan anak bertujuan untuk mencari solusi terbaik bagi masyarkat Papua, khususnya dalam rangka menyamakan persepsi kita bersama. Selama ini kita cenderung memposisikan kaum laki – laki sebagai pihak yang jahat, hal tersebut justru akan semakin menjauhkan masalah kekerasan terhadap perempuan dari solusinya. Kita harus mengubah cara pandang kita terhadap laki – laki, dengan tidak melihat mereka sebagai akar masalah, namun melihat laki – laki sebagai bagian dari pemecahan masalah,” tutup Menteri Yohana sebelum melakukan deklarasi Distrik Biak Timur sebagai distrik pertama “He for She” di Indonesia. (Ari/Vinas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.