Lampung Dinilai Layak Jadi Provinsi Pembelajaran Bela Negara

Bandarlampung (KR): Wakil Dekan Fakultas Teknologi Pertahanan, Brigjen TNI Dr (Cand) Deni, mewakili Rektor Universitas Pertahanan Letjen TNI Dr. I Wayan Midhio, mengatakan bahwa Provinsi Lampung dinilai layak menjadi provinsi untuk pembelajaran Bela Negara. Karena, Lampung mencalonkan diri untuk menjadi alternatif ibu kota negara.

“Semua tertuju sekarang ke Lampung. Di sisi maritim (lautnya), memiliki sejarah yang tinggi. Panglima dari China, Laksamana Cheng Ho juga dulu pada saat mau melaksanakan agresinya ke Pulau Jawa, dia istriahat di Pulau Teluk Semangka.  Jadi banyak sekali yang ingin kita dapatkan di Lampung ini. Maju terus Provinsi Lampung, semangat,” ujar Deni saat beraudiensi di Ruang Rapat Sekda Provinsi Lampung, Senin (15/1/2018).

Menurut Deni, Provinsi Lampung kini menjadi sorotan nasional. Selain karena potensinya, juga karena adanya rencana pemerintah pusat memindahkan tiga BUMN industri pertahanan ke Bumi Ruwa Jurai.

Ia menguraikan, ketiga BUMN tersebut PT. Dirgantara, PT. Pindad dan PT. PAL. Sementara Unhan merupakan bagian dari industri petahanan di bidang akademik dari Kementerian Pertahanan, yang perlu melakukan peninjauan dari sisi akademis di Lampung.

“Semula sasaran kami di Jawa Timur, tetapi di akhir tahun diperintahkan oleh Menteri Pertahanan untuk ke Lampung. Ini semua karena Provinsi Lampung akan dijadikan rencana pembangunan 3 BUMN Industri Pertahanan,” ungkap Brigjen TNI Dr (Cand) Deni.

Diketahui, Universitas Pertahanan (Unhan) memilih SMAN 1 dan SMA 2 Bandarlampung, sebagai tempat diterapkannya program ‘Unhan Mengajar’ dalam rangkaian Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) dengan materi Bela Negara.

“Kita sangat mengapresiasi program ini, karena pengetahan bela negara sangat penting bagi generasi muda,” ujar Plt Sekda Provinsi Lampung, Hamartoni Ahadist.

Diketahui, ‘Unhan Mengajar’ merupakan program yang sesuai dengan program Nawacita dan Tri Dharma perguruan tinggi yakni pendidikan penelitian, dan pengabdian masyarakat. Program ini dilaksanakan di Provinsi Lampung sesuai perintah langsung dari Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. (rep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *