Mahasiswi STIKES Jadi Korban ‘Ngegusruk’ di Jalan Rusak Sukamaju Waylayap

KIPRAH.CO.ID– Seorang mahasiswi STIKES Pringsewu menjadi korban ‘ngegusruk’ akibat jalan rusak di Dusun Sukamaju, Desa Waylayap, Kabupaten Pesawaran, Senin (3/2/2020).


Usai terjadi insiden tersebut, masyarakat Dusun Sukamaju, Desa Waylayap, akhirnya mengambil inisiatif melakukan perbaikan sementara dengan menimbun ruas jalan rusak menggunakan materi sabes hasil menggalang dana iuran warga sekitar.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, material yang digunakan untuk menimbun jalan rusak sepanjang 800 meter itu mencapai dua mobil dumtruck. Warga berharap, tindakan tersebut menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Pesawaran supaya segera diperbaiki.

Sementara Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Desa Waylayap, Hendrik, mengkaui pihaknya telah mengajukan perbaikan ruas jalan itu melalui forum Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan). “Kami sudah sering mengajukan permohonan melalui Musrenbang, baik tingkat kecamatan maupun kabupaten. Terakhir di kantor Desa Kutoarjo,” tuturnya.

Menyikapi kasuistis ini Ketua Garis Depan Pemuda Peduli Pembangunan dan Ekonomi Rakyat (GARDA P3ER), Sabturizal ikut mendorong agar Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui dinas terkait menyegerakan perbaikan ruas jalan itu. “Jangan sampai ditunda, dan menimbulkan bahaya bagi pengguna jalan. Apalagi sudah ada contohnya terjadi kecelakaan,” tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat Dusun Sukamaju, Desa Waylayap, Kabupaten Pesawaran, Minggu (2/2/2020), menanam pohon pisang di jalan rusak. Sedianya, akses tersebut dibenahi dengan pengaspalan oleh pemerintah, namun sampai saat ini belum direalisasikan.

Apud dan warga lainnya mengungkapkan, akse tersebut merupakan bentuk protes sekaligus luapan kekesalan atas kurang perhatian pemerintah dan lembaga DPRD.

“Sangat miris melihat kondisi jalan alternatif penghubung Kabupaten Pesawaran dengan Kabupaten Pringsewu ini. Kami merasa kecewa atas tidak adanya perhatian pemerintah dan DPRD. Padahal ruas jalan ini, letaknya diantara komplek Pemkab Pesawaran dan gedung DPRD,” ujar Apud saat ditemui disela-sela kesibukan menanam pohon pisang di jalan rusak, Minggu (2/2/2020).

Senada disampaikan warga lainnya, Wawan. Menurutnya, langkah masyarakat itu terdorong oleh rasa keprihatinan melihat kondisi jalan rusak parah. “Banyak lobang menganga dimana-mana. Padahal jalan ini bukan hanya dilewati masyarakat, tapi termasuk akses penting juga buat para pegawai pemerintahan,” tukasnya.

Wawan menegaskan, masyarakat berhak mendapatkan fasilitas jalan yang layak. Karena itu, warga berharap pemerintah secepatnya memperbaiki ruas jalan rusak tersebut.

“Khususnya para anggota dewan yang duduk di kursi DPRD. Jangan tutup mata melihat kondisi jalan warga rusak parah. Bersuara yang lantang, perjuangkan hak rakyat. Jangan hanya vokal ketika enggak kebagian jatah,” tutupnya. (YD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *