KIPRAH.CO.ID– Salah satu tradisi yang paling ditunggu warga Gunung Kemala, Labuhan Mandi, dan Gunung Kemala Timur, kecamatan Way Krui, di hari raya idul Fitri, adalah “Ngejalang Kubokh” di pemakaman umum, Tambak Balak, Senin (24/4/2023).
Ngejalang Kubokh di kuburan pusaka Tambak Balak yang setiap tahun digelar tiap 3 Syawal 1444 H, peserta atau panitianya berasal dari tiga pekon, yakni Gunung Kemala, Labuhan Mandi, Gunung Kemala Timur.
Ratusan ahli waris dengan sukarela membawa Pahar (nampan besar berbentuk bulat terbuat dari kuningan) yang berisikan penganan dan nasi beserta lauk pauk.
Sebelum disantap, penganan dan nasi beserta lauk pauknya terlebih dahulu didoakan oleh ratusan peserta Ngejalang Kubokh yang duduk di atas kasur dengan berhadap-hadapan.
Selain mempererat tali silaturahmi, Ngejalang Kubokh bertujuan membudayakan sedekah makanan dan mendoakan para arwah yang telah meninggal. Dimana, Ngejalang Kubokh merupakan tradisi turun temurun. Di Tambak Balak inilah mayoritas nenek- moyang atau keluarga ahli waris dimakamkan.
Sebelum acara Ngejalang Kubokh dimulai, peserta dan undangan terlebih dahulu mendengarkan sambutan ahli waris kuburan pusaka Tambak Balak, pembacaan ayat suci Alquran, tausiah, doa bersama. Dan diakhiri menikmati nasi dan lauk pauk di dalam Pahar.
Ngejalang di Tambak Balak, dihadiri Wakil Sai Batin Marga Ulu Krui, Dalom Zulfikar Admiral, Peratin Gunung Kemala Fitra Kurniawan, Peratin Labuhan Mandi dan seluruh Suku-suku (perangkat adat Sai Batin Marga Ulu Krui) beserta undangan. (Agustiawan)