KIPRAH.CO.ID, PESISIR BARAT– Pengerasan badan jalan di Pekon Bandar Dalam, Kecamatan Bangkunat membuat mata terbelalak. Ya dana desa yang peruntukannya untuk membangun desa ternyata hanya dibuat untuk mainan semata.
Akibatnya, kualitas pembangunan atau peningkatan badan jalan sangat memble dan masyarakat pun kecele. Tak ayal memblenya kualitas pembangunan fisik di Bandar Dalam, mendapat tanggapan sangat serius dari Mad Muhizar, anggota DPRD Pesisir Barat Fraksi PDI Perjuangan.
Dirinya meminta inspektorat turun kelapangan, jangan hanya memberikan pernyataan dari belakang meja dan hanya menerima laporan Asal Bapak Senang (ABS).
“Inspektorat harus turun langsung ke lapangan supaya tau fakta yang sesungguhnya. Jangan hanya bicara dari belakang meja,” ucap Mad Muhizar.
Diketahui, bebeberapa waktu lalu, Rudi Mailano melakukan pengerasan badan jalan dengan menggunakan batu belah, anggarannya menghabiskan Rp 245 juta lebih.
Sayangnya, pengerasan badan jalan di di Pekon Bandar Dalam yang bersumber dari dana desa tahun anggaran 2024, tak sesuai. Mengapa tak sesuai, hemm dalam RAB terlihat jelas pengerasan badan jalan di Bandar Dalam, menganggarkan vibro roller, alat pemadat tanah
“Itu semuanya fiktif, dari mana ceritanya di Pekon Bandar Dalam ada vibro roller atau wales,” kata Mad Muhizar.
Apa yang disampaikan anggota DPRD putra asli Bangkunat itu, tentunya menjadi info yang harus ditindaklanjuti, dan menjadi PR bagi aparat penegak hukum maupun inspektorat Pesisir Barat yang dikomandoi Plt Inspektur, Roby Arfan, S.H, M.H.
Harapannya, jangan sampai dana desa dijadikan lahan empuk memperkaya diri oleh oknum peratin yang g berjiwa korup, khususnya di Pekon Bandar Dalam. (Agustiawan)