KIPRAH.CO.ID, GUNUNGKIDUL DIY– memprihatinkan kondisi Sri Umini Herawati (58) dan Dian Adi Pratomo (32), ibu dan anak yang mengalami ganguan jiwa ini harus tinggal jadi satu dengan hewan peliharaanya. Apabila ada yang akan mengunjungi atau menjenguk dua orang tersebut, masyarakat yang belum biasa pasti merasa takut dan seram, sebab rumah nya tampak tak terawat dan terbengkalai.
Rumah yang ditinggali ibu dan anak tersebut berada di Padukuhan Selang 4, Kalurahan Selang, Kapanewon Wonosari. Selain ditinggali mereka berdua, ternyata rumah reot yang tak terawat dan hampir roboh juga digunakan sebagai kandang kambing peliharaanya.
Dukuh Selang 4, Muryadi saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan kondisi warganya, menurut Muryadi, warga sekitar sebenarnya merasa kasihan dan iba dengan kondisi ibu dan anak yang tinggal serumah dengan kambing. Namun warga juga takut, sebab ketika kejiwaan mereka kambuh, mereka berbuat kasar dengan siapapun. Sehingga warga merasa takut, untuk membantu mereka.
“Sebenarnya mereka itu punya kepala keluarga, akan tetapi kerja di Jakarta. Dan misalnya kambuh, mereka malah memarahi orang yang berniat membantu. Sehingga warga pun takut untuk dekat – dekat dengan mereka,” kata Dukuh Selang 4.
Muryadi lebih lanjut mengatakan apabila dirinya sudah menghubungi suami dari Sri Ummini, agar bisa mengurus dan memberikan perhatian untuk anak istrinya, namun sering beralasan sibuk.
Dukuh Selang 4 juga menyampaikan, sebelum ditinggal suaminya merantau ke Jakarta, kondisi kejiwaan Sri Umini tampak biasa saja, tidak tampak terganggu.
”Kalau dulu sebelum ditinggal suaminya metantau, Sri itu dalam kondisi normal,” tambahnya.
Dihubungi terpisah Lurah Kalurahan Selang, Wardoyo mengatakan apabila pihak kalurahan perna memberi bantuan, melalui program PKH maupun BLT. Namun program itu dihentikan karena mereka mendapat batuan dari Dinas Sosial melalui Program Warung Lanjut Usia Yogyakarta (WALUYO).
Wardoyo menandaskan meskipun kondisi Sri dan anaknya memprihatinkan, warga merasa ragu untuk membantu ibu dan anak yang mengalami gangguan jiwa tersebut. Sebab ujar Wardoyo warga menilai keluarga Sri Ummini adalah keuarga yang berkecukupan. Akan tetapi mereka tidak mau mengurus Sri Ummini dan anaknya.
“Kami takut, apabila kami berikan bantuan dari pihak saudara maupun keluarga Sri Ummini menanggapi dengan respon negatif,” ujar wardoyo. (Red/Zen)