Tak Berkategori  

Rakyat Lampung Bergerak Teriakkan Usut Aktor Politik Uang

KIPRAH.CO.ID– Rakyat Lampung yang tergabung dalam Rakyat Lampung Bergerak melakukan aksi massa di depan Hotel Novotel Lampung, Minggu (8/7) siang saat KPU Lampung melakukan Pleno hasil Pilkada Lampung. Dalam aksinya salah satu tuntutan yang diteriakan adalah usut tuntas aktor politik uang pada pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.

Abdurahman, Koordinator Aksi massa Rakyat Lampung Bergerak menyatakan bahwa kejahatan demokrasi paling berutal terjadi dalam proses pemilihan gubernur dan wakil gubernur Lampung 27 Juni 2018 kemarin. Praktik politik uang yang disokong oleh korporasi telah mencabik-cabik kesakralan proses hajat rakyat lima tahunan itu.

Lebih lanjut, Abdurahman juga menyatakan kekuatan kapital benar-benar mencengkram sendi-sendi demokrasi, bahkan ada gejala dan bukan tidak mungkin juga menyasar lembaga-lembaga yang berwenang. Sebab maraknya politik uang itu terkesan dibiarkan dan proses pengusutannya pun lamban.

“Praktik politik uang terjadi terang benderang secara terstruktur, sistematis dan massif bukan saja mencederai proses demokrasi, tapi juga sudah menginjak-injak harkat, martabat dan budaya masyarakat Lampung,” teriaknya.

Sementara itu menurut Rismayanti Borthon, akibat dari politik uang yang dilakukan paslon nomor 3, pesta demokrasi pilgub lampung benar-benar dalam kondisi hancur dan ternoda, jika terus dibiarkan maka kerusakan itu akan semakin parah dan meluas. Sebab dari proses pilgub yang sarat praktik politik uang itu jelas menghasilkan pemimpin yang cacat secara moral dan pastinya dikendalikan oleh kekuatan pemodal. Sehingga keberpihaknya pada rakyat jelas di nomor duakan dan lebih berpihak pada tuannya.

Karena itu diperlukan kesadaran dan gerak bersama seluruh lapisan masyarakat untuk menghadangnya. Karena krisis demokrasi ini bukan lagi persoalan menang kalah para kandidat, melainkan persoalan bersama seluruh masyarakat guna menyelamatkan Lampung dari cengkraman kekuatan modal melalui pemimpin yang menjadi kaki tangannya.

Rismayanti Borthon juga menyatakan bahwa kecurigaan masyarakat umum terhadap keterlibatan korporasi besar PT. Sugar Group Company (SGC) dalam proses demokrasi di Lampung bukan tanpa alasan, sebaliknya kecurigaan itu justru terlihat terang benderang. Bukan hanya dari ketidakwajaran pembiayaan pencalonan calon gubernur dan wakil gubernur Lampung pasangan Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim, tapi juga dari prilaku bos besar PT. SGC Purwanti Lee alias Nyonya Lee dengan Arinal Djunaidi yang tak segan berpeluk ciuman di depan khalayak umum seperti yang terekam dalam video yang beredar luas di masyarakat.

“Karena itu seluruh komponen masyarakat harus menyatukan langkah dan sikap, menolak hasil pilgub kental praktik politik uang itu sebagai langkah awal menghentikkan campur tangan kekuatan modal dalam hajat demokrasi itu, dan masyarakat harus terus bersatu untuk menghadang setiap upaya kekuatan-kekuatan modal yang ingin menghancurkan kehidupan berdemokrasi, budaya dan harkat martabat masyarakat Lampung,” katanya

Adapun tuntutan yang diusung Masyarakat Lampung Bergerak pada aksi massa tersebut adalah. Diantaranya; usut tuntas aktor politik Uang pada pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung. Tangkap Cukong politik uang dan pihak-pihak yang melindungi. Bekukan Bawaslu Lampung jika melakukan pembiaran pelaku politik uang. Usir cukong politik uang yang sudah menghancurkan Peradaban Bumi Tanah Lado. Diskualifikasi Cagub-Cawagub Lampung No.3. Coblos Ulang tanpa No.3. Tunda PLENO KPU Lampung. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.