KIPRAH.CO.ID– Badai rasionalisasi APBD 2019 terjadi semakin cepat melebar. Usai menghadiri wisuda di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Selasa (30/7/2019), Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, mengisyaratkan kebijakannya bersama Gubernur Arinal Djunaidi ini akan ikut mengoyak Bantuan Operasional Siswa Daerah (Bosda) SMA dan SMK.
Chusnunia Chalim atau akrab disapa Nunik, mengatakan penyesuaian tersebut terpaksa dilakukan lantaran keterbatasan anggaran, sebab adanya defisit keuangan yang sedang dialami Pemerintah Provinsi Lampung.
Meski begitu, Nunik tetap memastikan alokasi anggaran Bosda dalam APBD Perubahan 2019 tetap akan digelontorkan, namun dengan catatan menyesuaikan kemampuan keuangan daerah.
Diketahui, klaim defisit anggaran yang sebetulnya belum pasti, ditaksir membuat gamang kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim.
Meski keduanya termasuk sudah cukup berpengalaman di birokrasi, nyatanya kebijakan yang diambil dalam kasuistis ini bukan menambal atau mencetuskan berbagai strategi apik, namun justru memakai dalih defisit untuk membabat anggaran di tengah jalan.
Dampaknya, salah satu program yang telah bergulir sejak era kepemimpinan sebelumnya yakni Bantuan Operasional Siswa Daerah (Bosda) siswa SMA dan SMK yakni di Kota Bandarlampung, Kabupaten Way Kanan, Lampung Barat, Kabupaten Lampung Utara, Pesisir Barat dan Kabupaten Mesuji, besar kemungkinan ikut terkoyak. (*)