DPD Partai Gerindra Lampung angkat bicara terkait kasus penembakan yang melibatkan Muhammad Saleh Mukadam (MSM), Anggota Fraksi Gerindra DPRD Lampung Tengah.
Dalam peristiwa yang terjadi saat tradisi pernikahan di Lampung, Muhammad Saleh Mukadam ditetapkan sebagai tersangka karena melepaskan tembakan hingga menewaskan warga bernama Salam (35) tahun.
Penembakan itu dilakukan sebagai bagian dari tradisi penyambutan keluarga besan dalam pesta pernikahan iparnya.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Lampung, Ahmad Giri Akbar, menyatakan bahwa kejadian ini adalah sebuah musibah yang tidak diinginkan oleh siapa pun.
“Kami sangat prihatin dan menyesalkan insiden ini. Kejadian ini adalah musibah dan tentunya tidak mencerminkan nilai-nilai yang dipegang oleh Partai Gerindra maupun pribadi Muhammad Saleh Mukdam,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (7/7).
Lebih lanjut, Giri menegaskan bahwa Partai Gerindra menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Kami mempercayakan penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum dan berharap agar prosesnya berjalan dengan baik. Partai Gerindra berkomitmen untuk selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku di negara kita,” tambahnya.
Giri juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh berbagai spekulasi yang mungkin muncul terkait kasus ini.
“Mari kita jaga ketenangan dan kedamaian di tengah masyarakat. Kami berharap agar semua pihak dapat menahan diri dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar. Kami percaya pihak kepolisian akan menangani kasus ini dengan profesional,” tutupnya.
Diketahui, peristiwa naas itu terjadi saat pesta pernikahan keluarga Muhammad Saleh Mukadam di Dusun 1 Mataram Ilir Kecamatan Seputih Surabaya, Lampung Tengah, Sabtu (6/7) siang.
Saat itu ada arak-arakan disertai buang tembakan ke udara dengan senjata api, atau bisa dengan meletuskan kembang api untuk memeriahkan acara.
Muhammad Saleh Mukadam mengira isi peluru di pistolnya masih kosong. Ternyata tahunya masih ada peluru dan meletus mengenai korban.
Saat itu posisi korban saat itu berada di depan pelaku yang berjarak tidak terlalu jauh. Korban tertembak tepat di kepala dan langsung jatuh tewas di tempat. Korban dibawa ke salah satu rumah sakit di Bandar Jaya untuk diautopsi.