KIPRAH.CO.ID– Pemerintah Provinsi Lampung dan Kedutaan Besar Palestina, menyambut baik atas terselenggaranya Konferensi Pemuda Muslim Internasional untuk Pembebasan Palestina dan Al Aqsha (Internastional Muslim Youth Conference on Palestine an Al Aqsa) di Gedung Balai Keratun, Senin (30/4/2018).
Dubes Palestina, HE. Zuhair S.M Al Shun, menganggap konferensi ini sangat penting, karena memberi dukungan pada pembebasan Al-Aqsha dan Yerussalem. “Konferensi ini adalah pesan penting dalam mendukung pembebasan Palestina menjaga Al-Aqsha dan Yerusalem. Kami mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan dari rakyat dan Pemerintah Indonesia untuk Palestina,” ungkap Dubes Palestina, HE. Zuhair S.M Al Shun. Zuhair.
Menurut Zuhair, peran pemuda sangat penting dalam perjuangan pembebasan Palestina dan Masjid suci umat Islam yang kini sedang dijajah. “Pemuda hendaknya tetap menuntut ilmu, dan memperluas wawasan untuk menjaga kota suci, bisa membentengi dari konspirasi musuh Islam, dan terus menggelorakan Yerusalem milik Palestina,” tuturnya.
Ia menegaskan, Palestina membutuhkan peran aktif masyarakat Internasional, untuk lebih aktif melawan dan menolak kesewenang-wenangan Israel. “Palestina milik kaum muslimin. Kami memerlukan bantuan saudara kami untuk merealisasikan kemerdekaan, dan kebebasan Palestina,” kata Zuhair.
Sementara Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno, diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Heri Suliyanto, menyampaikan sambutan baik atas terselenggaranya kegiatan tersebut, sebagai wahana untuk mempererat silaturahmi antar pemuda muslim internasional, merintis upaya pembebasan, serta menyusun kesepahaman terhadap pembebasan Masjid Al Aqsha sebagai tujuan utama.
“Sudah kewajiban dan kewajaran bagi Bangsa Indonesia, untuk membantu perjuangan saudara kita di Palestina. Terlebih Provinsi Lampung merupakan masyarakat yang multikultural, keberagaman etnis, agama dan budaya, bagaimana keberagaman dapat menjadi modal utama perdamaian di Bumi Palestina,” ungkap Heri.
Senada diungkapkan Ketua Pelaksana Konferensi Indonesian Consortium for Liberation of Al-Aqsa (ICLA), M. Anshorullah. Menurutnya, bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, sudah sepatutnya turut serta membela, dan memperjuangan kemerdekaan Palestina.
“Presiden Soekarno juga menyatakan, bahwa selama kemerdekaan Palestina belum diserahkan, maka selama itu pula rakyat Indonesia berdiri menentang Israel. Untuk itu, kepada seluruh rakyat Indonesia khususnya seluruh pemuda mari bergandengan tangan, bahu membahu bersinergi untuk membela rakyat Palestina dan membebaskan Masjidil Aqsha,” ujar Anshorullah.
Menurutnya, maksud penyelenggaraan konferensi yang akan berlangsung selama tiga hari mulai 30 April sampai 2 Mei 2018 dengan tema “Membangun Kerjasama Pemuda Muslim Internasional untuk Membebaskan Palestina dan Masjid Al Aqsa”, untuk menyatukan pemahaman pemuda muslim mengenai urgensi perjuangan pembebasan Palestina dan Masjid suci umat Islam yang kini sedang dijajah. Konferensi juga bertujuan untuk menggalang kesatuan dan persatuan pemuda dunia, agar bisa mengambil langkah nyata yang terintegrasi secara akidah. (*)