KIPRAH.CO.ID, PESISIR BARAT- Salah satu kegunaan dana desa yaitu untuk mendukung pembangunan desa, seperti program ketahanan pangan dan hewani, pencegahan dan penurunan stunting, serta program sektor prioritas desa.
Sayangnya pembangunan yang bersumber dari dana desa terkadang hanya dimanfaatkan untuk mencari keuntungan pribadi sang oknum peratin (Kepala Desa).
Seperti yang terjadi di Pekon Bandar Dalam, Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat. Konstruksi jalan dengan menggunakan onderlagh atau batu pecah terkesan asal jadi. Akibatnya bisa ditebak, kualitasnya amburadul.
Menyoroti hal ini, anggota DPRD Pesisir Barat, Mad Muhijar mengaku sangat prihatin melihat hasil pembangunan atau pengerasan badan jalan dengan batu belah di Pekon Bandar Dalam.
Menurutnya, selain kualitas tak bermutu, pekerjaan yang dilakukan pemerintah Pekon Bandar Dalam hanya menghambur-hamburkan uang semata.
Karenanya, lanjut wakil rakyat dua periode itu, ada baiknya aparat penegak hukum turun langsung kelapangan guna menyaksikan langsung kinerja aparat Pekon Badar Dalam yang menggunakan dana desa semau gue.
“Sebagai wakil rakyat yang berasal dari Kecamatan Bangkunat, saya prihatin melihat pengerasan badan jalan yang menelan anggaran Rp. 245 juta lebih. Mutunya sangat jelek dan tak sesuai dengan anggaran. Saya berharap Peratin Bandar Dalam, Rudi Mailano selaku pengguna anggaran dalam konstruksi onderlagh bertanggung jawab, jangan main main dengan uang rakyat,” jelas Mad Muhijar anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan dapil 3 (Kecamatan Ngaras dan Bangkunat). (Agustiawan)