Tak Berkategori  

Bupati Pesibar Buka Pelatihan Kajian Penghidupan Berkelanjutan

KIPRAH.CO.ID– Bupati Kabupaten Pesisir Barat, Agus Istiqlal membuka secara langsung kegiatan pelatihan Kajian Penghidupan Berkelanjutan atau Sustainable Livelihood Asessment untuk team penyusunan RPJMDes Pemerihan, Ulok Mukti dan Penengahan di Aula Losmen Sunset Beach, Pekon Wayredak, Kecamatan Pesisir Tengah, Kamis (29/11).

Kegiatan tersebut dihadiri juga Staf Ahli Bupati, Audi Marfi, Kepala Balai Besar Taman Nasional yang diwakilkan oleh Suhana, Manager perlindungan badak Indonesia Muniful Hamid, para peserta dan narasumber pelatihan.

Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan melalui yayasan badak indonesia, dan akan digelar selama tiga hari 29 November sampai 1 Desember dengan diikuti oleh tim sebelas dari tiga pekon yakni Pekon Pemerihan, Ulok Mukti dan Penengahan dengan peserta sebanyak 38 orang.

Disampaikan Bupati Pesibar, Agus Istiqlal bahwa badak sumatera merupakan satwa penjelajah yang hidup dalam kelompok-kelompok kecil meskipun pada umumnya badak hidup secara menyendiri.

“Untuk kita ketahui bahwa di pulau sumatra populasi badak sumatera terkonsentrasi di taman nasional bukit barisan dengan jumlah 60-80 ekor, taman nasional gunung lauser dengan jumlah 60-80 ekor, taman nasional way kambas berjumlah 15-25 ekor dan taman nasional kerinci seblat diperkirakan telah punah,” jelas Agus.

Dengan demikian mengingat jumlah populasi badak sumatera sudah hampir punah , maka wajar jika kemudian uni internasional untuk konservasi alam menetapkan status badak sumatera dalam konservasi kritis yang merupakan satu tingkat di bawah status konservasi punah.

“Menurunnya jumlah populasi badak sumatera disebabkan oleh perburuan liar untuk mengambil cula dan anggota tubuh lainnya,” jelas Agus.

Faktor utama penurunan populasi badak sumatera saat ini adalah berkurangnya habitat akibat deforestasi hutan dan kebakaran hutan. akibat semakin berkurang dan rusaknya hutan pada beberapa tahun terakhir sering kali dilaporkan kemunculan badak bercula dua ini di daerah pemukiman warga dan perkebunan.

“Sebagai masyarakat pesisir barat kita semua patut berbangga karena daerah kita berada di sekitar kawasan TNBBS yang memiliki keanekaragaman hayati,” jelasnya.

Pihaknya mengajak semua agar mencintai alam dan mewariskan kepada anak cucu untuk turut berpartisipasi aktif dalam memulihkan kondisi kawasan dan penyelamatan makluk hidup yang hidupnya tergantung pada hutan.

“Saya mengajak masyarakat untuk ambil bagian melindungi satwa-satwa yang ada di TNBBS dengan cara menjaga dan melestarikan habitatnya,” pungkas bupati. (Gus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.