Tak Berkategori  

Kemitraan Pers dan Pemkab Pesisir Barat dalam Mendukung Pembangunan

Kemitraan Pers dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat mutlak diwujudkan untuk mendukung pembangunan.

Keduanya saling membutuhkan, Pers butuh Pemkab Pesisir Barat sebagai salah satu sumber informasi penting bagi masyarakat. Disisi lain, Pemkab perlu Pers guna menginformasikan yang telah dan yang akan dilaksanakan serta mendapatkan umpan balik (feedback) dari masyarakat terutama yang tinggal di Pesisir Barat.

Hubungan keduanya, Pers dan Pemkab Pesisir Barat merupakan simbiosis mutualisme, yakni saling membutuhkan dan menguntungkan. Karena itu, keharmonisan antara Pers dan Pemkab Pesisir Barat, mutlak diciptakan oleh kedua belah pihak.

Bagaimana menciptakan keharmonisan itu? Kata kuncinya adalah saling menghargai keberadaan masing-masing. Sesama mitra harus tahu tentang hal ini. Pers yang setiap hari tugasnya adalah mencari informasi, harus mendapatkan akses seluas luasnya dari Pemkab Pesisir Barat untuk memperoleh data yang dibutuhkan.

Namun dalam mencari informasi, pers harus mengikuti aturan main yang ada di Pemkab Pesisir Barat. Diantaranya adalah melalui bagian hubungan masyarakat (Humas) atau Dinas Kominfo setempat. Yang selama ini dinilai bertanggung jawab terhadap seluruh informasi yang keluar, ini perlu ditaati jika aturan satu pintu telah diterapkan.

Tentang kebebasan pers mencari informasi ke berbagai sumber termasuk Pemkab Pesisir Barat dimuat secara jelas dalam UU No.40 Tahun 1999 tentang pers. Semua pihak harus memberikan akses kepada pers untuk mendapatkan informasi. Jika ada yang melanggarnya, sanksinya sudah jelas tertera dalam UU tersebut.

Dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistiknya, pers memiliki etika yang harus dipatuhi wartawan, hal itu termuat dalam Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI) yang terdiri dari tujuh yakni;

Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, wartawan Indonesia menempuh tata cara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi, wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak mencampur opini dan fakta, berimbang dan selalu meneliti kebenaran informasi serta tidak melakukan plagiat.

Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, cabul, fitnah dan sadis serta tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak menyalahgunakan profesi.

Wartawan Indonesia memiliki hak tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang dan off the record sesuai kesepakan. Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat dalam pemberitaan serta melayani hak jawab.

Penerapan KEWI secara baik dan benar diyakini dalam menjalankan profesinya sehari-hari, para wartawan akan terhindar dari tuntutan nara sumber termasuk Pemkab Pesisir Barat.

Kalaupun ada narasumber yang merasa tidak puas dengan pemberitaan yang dimuat pers, wartawan yang menulisnya atau redaktur dan pemimpin redaksinya dapat menunjukkan ke nara sumber tersebut, bahwa yang mereka tulis sudah sesuai dengan etika pers.

Pers tentunya sangat memahami bahwa pengaruh pemberitaan terhadap masyarakat luas sangatlah besar. Jika ada pers yang memberitakan tentang suatu hal negatif tanpa diimbangi dengan fakta-fakta yang berimbang, maka dampak negatifnya akan terasa. Masyarakat bisa langsung bereaksi, ini akan menimbulkan kerugian pada semua pihak.

Karena itu, pers diharapakan untuk selalu menyajikan berita yang objektif dan berimbang, serta dalam penyajiannya tidak terkesan memanas-manasi masyarakat. Sebab harus disadari bahwa peran media sangat besar, baik dalam menyejukkan maupun membuat panas masyarakat.

Agar suasana di Kabupaten Pesisir Barat tetap kondusif, terutama dalam mendukung pembangunan yang sekarang sedang giat-giatnya dilaksanakan, maka diharapkan peran wartawan di daerah ini untuk membuat berita yang konstruktif tanpa mengurangi independensi masing-masing media.

Yakinlah bahwa kemitraan yang harmonis antara Pers dan Pemkab Pesisir Barat dapat ditingkatkan, asal semua pihak saling menghargai. Semua itu perlu diwujudkan dengan satu tujuan yakni memberikan yang terbaik kepada masyarakat Pesisir Barat.

Kepada seluruh rekan wartawan diharapkan agar bekerja berhati-hati, dengan menggunakan hati nurani, dan yang tak kalah penting adalah tetap berpedoman pada KEWI. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *