Tak Berkategori  

Kepemimpinan Kades Suka Banjar Mulai Diragukan, Transparansi APBDes dan BUMDes Disorot

KIPRAH.CO.ID– Diduga tidak adanya keterbukaan dalam pengelolaan APBDes dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kepemimpinan Daryanto, Kepala Desa Suka Banjar, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran mulai diragukan warganya.


Salah satu warga Desa Suka Banjar mengungkapkan, Daryanto dalam mengelola APBDes maupun BUMDes tidak ada keterbukaan kepada masyarakat, baik untuk pembangunan maupun kegiatan lainnya.

“Dana BUMDes dari tahun 2017 sampai sekarang ini dipakai untuk apa, kami masyarakat tidak ada yang tahu. Apalagi Pak Kades jarang ke kantor, sehingga masyarakat kesulitan saat mau ngurus surat menyurat. Makanya banyak yang sudah tidak percaya lagi,” ujar warga, yang meminta supaya identitasnya dirahasiakan itu, Minggu (6/9/2020).

Saat di konfirmasi Sekretaris Desa (Sekdes) Suka Banjar, Tahan tidak menampik atasannya belakangan jarang masuk kantor. “Saya enggak mau menutup nutupi, bisa ditanyakan dengan kawan-kawan yang lain. Saya saja mau menemui beberapa kali payah, banyak tidak ngantornya dari pada masuk kantornya. Saya berharap Kades dapat menjalankan tupoksinya seperti di awal-awal menjabat melayani dan mengayomi masyarakat Desa Suka Banjar,” kata dia.

Terkait dana BUMDes yang sedang disorot warga, Sekdes juga tidak menampik ketidak transparan sejak 2017 lalu. “Tahun 2019 kemarin ketua BUMDes sudah diganti kepengurusan. Semua dana sudah di transfer sesuai jumlah yang ada. BUMDes sekarang dikelola usaha Sarana Produksi (Sabrodi) alat pertanian. Lokasinya di Dusun Tiga,” ujarnya.

Menurutnya, sejak tahun 2017 hingga 2018 dana tersebut kurang tercover karena kepengurusan yang pasif. “Sebanyak seratus sepuluh juta (Rp110.000.000), semuanya ditransfer keseluruhan dari tahun 2017-2019 dananya ya semua segitu,” kata Sekdes.

Ketua BUMDes era sebelumnya, Purwanto mengakui selama menjabat tidak menjalankan prosedural, sebab memang tidak ada dananya.

“Itukan langkahnya disuruh buka rekening, cuma rekeningnya enggak punya, gimana mau masuk dana? Karena tidak berjalan, ya saya tinggalin. Yang jelas belum jalan,” tutup Purwanto.

Saat awak media berusaha melakukan konfirmasi kepada Kepala Desa, Daryanto menemui jalan buntu. Upaya dengan mendatangi kantor dan rumah kediamannya, tidak membuahkan hasil. Serupa saat berusaha dimintai keterangan lewat sambungan telepon seluler pribadinya, meski dalam kondisi aktif namun tidak dijawab.

Menanggapi hal tersebut, M IQbal selaku Camat Gedong Tataan, belum mengetahui bila Daryanto berprilaku jarang ngantor.

“Kemarin waktu kegiatan di Pemda ada. Saya enggak pernah tahu kalau gak pernah ngantor. Nanti saya tegur dulu kalau memang seperti itu. Saya mau konfirmasi dulu, saya mau cek dulu dong,” tutup Iqbal dalam sambungan telpon selularnya. (YD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.