KIPRAH.CO.ID– Proyek Gorong-gorong DD Tiyuh Margo Mulyo Kecamatan Batu Putih Kabupaten Tubaba tahun anggaran 2023 berindikasi dugaan Mark’up. Pasalnya, setelah diuraikan oleh Tukang Pekerja Kepalo Tiyuh berkilah dirinya hanya meneruskan kepemimpinan yang sebelumnya.
Ditemui di Kantor Balai Tiyuh Margo Mulyo, Batu Putih Tubaba, Senin (31/7/2023) Kepalo Tiyuh Agus Siswanto mendadak berkelit setelah Tukang Pekerja menjabarkan beberapa komponen belanja dalam pekerjaan Gorong-gorong tiyuh tersebut tahun anggaran 2023.
Dihadapan Kepalo Tiyuh Agus Siswanto, Juru Tulis Hairul Hidayat, dan TPK Rosidi, serta para Aparatur Tiyuh tersebut lainya, Misdi selaku Tukang Pekerja Proyek tersebut memaparkan beberapa material yang digunakan dalam pembangunan Gorong-gorong Tiyuh tersebut.
“Saya bekerja sesuai dengan perintah, material yang digunakan untuk 1 titiknya yaitu, Batu itu sebanyak 1/2 ret, Semen 20 zak, pasir 1 ret. Dan itu kalo kurang ya ditambah lagi”, ungkap Musdi di Kantor Balai Tiyuh dan dihadapan Kepalo beserta Aparatur Tiyuh lainya.
Disinggung terkait pelaksanaan pembangunan apakah itu sesuai dengan RAB Kegiatan Pembangunan Gorong-gorong tersebut, Misdi terlihat kebingungan dan hanya mengatakan jika itu ia kerjakan sesuai dengan perintah dari Tiyuh.
“Saya bekerja ya sesuai dengan perintah mas, kalo soal sesuai atau tidak dengan RAB yang pasti saya ya kerja sesuai dengan perintah ya saya kerjakan sesuai arahan”, jawab Misdi dengan nada paraw dan wajah memucat.
Dari keterangan Misdi selaku Tukang Pekerja kuat diduga ada kelebihan bayar dalam pembangunan Proyek gorong-gorong Tiyuh tersebut. Pasalnya, hasil akumulasi material yang Misdi uraikan jika dihitung berdasarkan harga pasaran material yang berlaku maka didapat selisih nilai hampir mencapai 50% untuk 1 titik gorong-gorong.
Berdasarkan harga pasaran material yang berlaku yakni, Batu belah Rp.1.750.000, per 1 ret, kemudian Pasir Rp.1.200.000, per ret, dan Semen Rp. 70.000, per zak. Dan beberapa hari sebelumnya, Sabtu 22 Juli 2023 dikediamannya Misdi mengatakan jika Proyek itu ia kerjakan dengan pola upah borongan sebesar Rp. 2.000.000- per titik Gorong-gorong.
Dari salah satu papan informasi kegiatan tersebut, diketahui bahwa nilai anggaran 1 titik gorong-gorong di RT 03 Suku 01 yakni Rp.14.674.000- dengan Volume 6.5×0.8 m. Sementara, dari uraian Misdi tentang material yang digunakan jika ditambah dengan upah yang ia borong maka diperoleh nilai hanya sebesar Rp.5.615.000- dan tidak memenuhi jumlah yang tertera dipapan informasi kegiatan.
Menanggapi hal tersebut, Kepalo Tiyuh Agus Siswanto tidak dapat memberi penjelasan lebih. Dirinya hanya mengatakan jika ia sudah memerintahkan agar itu dikerjakan sesuai dengan gambar. Bahkan ia kembali berkilah jika sebenarnya dirinya hanya menerus program dari Pemimpin sebelumnya yakni Plt Kelapo Margo Mulyo Murhasan yang sekarang menjabat Plt Camat Batu Putih.
“Yang pasti saya sudah perintah para Aparatur tiyuh untuk mengawasi dan itu harus dikerjakan sesuai dengan Gambar. Dan saya ini juga sebenarnya hanya melanjutkan program dari pemimpin sebelumnya yakni Plt Kepalo pak Murhasan yang sekarang menjabat Plt Camat Batu Putih.
Terpisah Plt Camat Batu Putih Murhasan belum dapat ditemui di Kantornya. Menurut salah satu staff Kecamatan Batu Putih, Dirinya tengah mengikuti Diklat selama satu minggu di Bandar Lampung.
Diberitakan sebelumnya, proyek gorong-gorong Tiyuh Margo Mulya, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2023 diduga asal jadi. Pasalnya, kondisi hasil pekerjaan secara kasat mata jelas terlihat minim secara kuwalitas.
Dari hasil tinjau lapangan pada Sab’tu (22/7/2023) di Tiyuh tersebut, Gorong-gorong hasil Proyek yang berada di Suku 01 Rt 03, dengan papan informasi senilai Rp.14.674.000,- diduga asal jadi dalam pengerjaan.
Secara kasat mata, dari sisi kerapihan terlihat jelas sangat minim dengan masih terdapatnya sisa papan serta karung sebagai alas pengecoran. (*)
