Sejarah Baru atau Lubang Baru? Kapal Galangan China Siap Layari Laut Lampung

KIPRAH.CO.ID, BANDAR LAMPUNG– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersiap segera mengoperasikan kapal penyeberangan, Dalom Lintas Berjaya. Akankah kapal Made In China ini mengukir sejarah baru di sektor transportasi laut, atau malah justru menjadi Lubang Baru?

Kapal ini akan melayani rute strategis Bakauheni–Merak melalui Dermaga Eksekutif, diklaim bakal menjadi simbol kemandirian dan ekspansi bisnis daerah di sektor maritim.

Kapal modern yang dibangun di galangan China ini telah rampung dan kini dalam proses persiapan pelayaran menuju Indonesia. Demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung, Bambang Sumbogo baru-baru ini. “Sudah turun air, masih di China dan sedang dalam persiapan menuju Indonesia,” ujar Bambang.

Menurut Bambang, setibanya di Indonesia, Dalom Lintas Berjaya akan lebih dulu bersandar di Jakarta untuk menyelesaikan proses administratif dan pemasangan ornamen khas Lampung di interior kapal.

“Kapal dijadwalkan tiba di Lampung pada pertengahan Mei dan langsung dioperasikan melayani masyarakat,” tambahnya.

Dengan kapasitas lebih dari 5.000 Gross Tonnage (GT) dan daya angkut hingga 150 kendaraan, kapal ini diklaim lebih besar dan modern dibanding KMP Legundi.

“Setiap sudut kapal akan dihiasi nuansa budaya Lampung, menjadikannya bukan sekadar moda transportasi, melainkan etalase kebudayaan daerah di atas laut,” tegas Bambang.

Proyek ini merupakan buah kerja sama strategis antara Pemprov Lampung melalui BUMD PT Lampung Jasa Utama (LJU) dan PT Damai Lautan Nusantara, dengan nilai investasi mencapai Rp170 miliar.

“Penandatanganan MoU dilakukan pada 21 Desember 2023. Kapal ini nantinya akan dioperasikan anak usaha LJU, yakni PT Trans Lampung Utama,” jelas Bambang.

Kapal ini dibangun dengan skema build-operate-transfer (BOT) selama 20 tahun, sebelum sepenuhnya menjadi aset milik Pemprov Lampung.

“Setelah masa kerja sama berakhir, kepemilikan kapal akan beralih ke Pemprov. Usia kapal ini bisa mencapai 40–50 tahun, dan akan menjadi warisan ekonomi jangka panjang,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *