Tak Ada Plang dan Kualitas Buruk, Warga Stop Paksa Proyek Jalan di Suku V Tiyuh Penumangan Baru

KIPRAH.CO.ID– Sejumlah warga dan mantan anggota DPRD Salmani memberhentikan paksa pengerjaan peningkatan jalan di Suku V Tiyuh Penumangan Baru, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba).

Menurut informasi, pengerjaan tersebut diberhentikan lantaran tidak adanya plang informasi kegiatan, serta pengerjaan yang diduga asal-asalan.

Salah seorang warga setempat menjelaskan, secara kasat mata proyek itu terkesan asal-asalan lantaran rumput yang menutupi badan jalan tidak dibersihkan terlebih dahulu sebelum material digelar.

“Itukan liat rumput-rumput tempat batu yang digelar masih kelihatan. Udah ditutup pake aspal aja masih kelihatan, kalau kayak gini sama aja asal-asalan, dan ini paling 150 meter yang dikerjain,” ujar seorang warga sekitar yang berinisial N saat ditemui di lokasi.

Selain itu, sejumlah warga yang memberhentikan kegiatan itu mengungkapkan kehawatiran mereka mengenai kualitas dari pekerjaan tersebut. Sementara di lokasi kegiatan tidak adanya papan informasi.

“Kalau kayak gini ya gimana mau bagus kualitasnya. Sama juga ini gak ada papan informasinya,” gumam warga lainnya saat melihat kondisi di lokasi.

Sementara Salmani mengatakan, kekhawatirannya jika pekerjaan tersebut di manfaatkan sejumlah oknum untuk mengakali masyarakat, mengingat Tiyuh Penumangan Baru sedang dalam Pemilihan Kepala Tiyuh.

“Saya khawatirnya kalau legiatan ini dimanfaatkan sejumlah oknum untuk mendapatkan suara dari masyarakat, mengingat Tiyuh Penumangan Baru ini sedang dalam Pemilihan Kepala Tiyuh,” kata dia.

Saat di konfirmasi kepada seorang pekerja, Nardi membenarkan adanya peristiwa pemberhentian oleh masyarakat sekitar, sebab tidak adanya plang atau papan informasi proyek. “Iya diberhentikan sama warga, karena nggak ada papan informasinya,” akunya.

Disingung mengenai penilaian bahwa pengerjaan proyek tersebut asal-asalan, Nardi juga tidak menampik. Sebab sedianya, sambung dia, badan jalan harus dibersihkan terlebih dahulu dari material rerumputan. “Ya, seharusnya dibersihkan dulu sih,” ungkapnya.

Ditanya siapa pemilik perusahaan atau pihak ketiga yang mempekerjakan pihaknya, Nardi mengaku tidak tahu. Ia hanya bekerja berdasarkan perintah dari seseorang yang berinisial R. “Kalau pemilik saya nggak tahu. Tapi saya ini kerja disuruh sama R,” tukasnya. (TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *